Sunday, June 23, 2013

BISAKAH SAYA MENJADI KURUS?

Pertanyaan ini selalu memenuhi otakku sejak saya mengenal kalimat, "Kurus itu cantik". Well sayapun selalu berharap agar bisa kurus atau setidaknya mempunnyai bentuk tubuh ideal, seperti tak punya lipatan pada perut, lengan yang terlihat panjang gemulai, juga kaki yang ramping panjang seperti balerina. Menjadi mimpi bagi saya untuk menjadi seperti itu, atau mungkin juga menjadi impian anda para pembaca blog ini. Namun saya curang, ingin kurus tanpa diet saya lebih menyukai falsafah banyak mengeluarkan keringat akan membuatmu lebih kurus, bukan kurus yang kudapat tapi bau badan yang membuat pingsan orang lain dalam radius 1km.

Ironis memang, di saat semua teman sebayaku bisa menikmati pacaran, aku hanya gigit jari saat satu persatu sahabatku berkencan, dan aku juga harus tahu diri untuk menyingkir secara sukarela. Sebenarnya teman sepermainanku dulu didominasi oleh kaum adam, mungkin perbandingannya 6:4, hehehehe. Dari sekian banyak teman lelakiku, tak ada satupun diantara mereka yang naksir aku, ya mana mungkinlah seorang lelaki normal bisa naksir perempuan yang sangat tidak cantik, tidak seksi juga kolokan seperti saya ini. Ada semacam iri, ketika beberapa teman perempuanku selalu bercerita tentang gebetan atau pacar-pacar mereka, dan saya harus cukup puas dengan menjadi pendengar yang baik. Well suatu saat saya akan merasa beruntung dengan kondisi masa remaja yang sangat ababil.

Sampai lulus SMA, impian saya menjadi kurus tak pernah terwujud dan tetap tak ada seorang lelakipun yang jatuh hati kepada saya. Lulus sekolah, saya memutuskan untuk merantau ke Singapore. Dan ada sebuah fakta mengejutkan yang membuat saya tertegun cukup lama, seorang teman lama tiba-tiba datang ke rumah di malam idul fitri seminggu sebelum keberangkatanku ke Negeri Singa. Kalau kalian menebak aku di "tembak" wah two thumbs up deh, finally aku tahu ada seseorang yang naksir aku, kabar baik. Dan kabar buruknya adalah, aku sangat tidak naksir dengan cowok itu, yang aku taksir sejak masih SMP adalah teman baiknya, dengan teramat sadis sayapun menolak cintanya dan terang-terangan mengatakan , maaf saya tidak bisa membalas cintamu, karena saya lebih mencintai si B kawan baikmu itu. Huahahaha, terpaksa dia pulang dengan perasaan terhina (kemungkinan saja)

Selama beberapa tahun merantau di negeri orang keinginanku untuk kurus juga belum tercapai, masih segemuk yang dulu, padahal banyak akwan seperantauan mendadak kurus begitu menjadi TKW, dan hukum itu tidak berlaku buat saya, ukuran baju masih tetap xl atau xxl, ukuran celana juga masih 39-40 itupun harus memilih celana cowok. walhasil saya lebih menyerupai lelaki daripada perempuan, huhuhuhuhu.

Kini setelah menikah dan punya anak, keinginan menjadi kurus seperti terlupa. Beberapa hari terakhir ini saya baru menyadari kalau saya memang mempunyai struktur tulang yang besar (mungkin seperti kingkong aaaaaarrrggghhhh) barulah saya menyadari  kenapa saya tidak bisa kurus seperti harapan saya. Well saya bersyukur, setidaknya dengan kekurangan yang saya miliki saya tidak sampai mengalami hamil di luar nikah, sex bebas atau dilecehkan oleh lelaki hidung belang. sebuah keuntungan yang tidak bisa didapatkan oleh semua orang, meski tak sedikit juga yang bisa seberuntung saya bahkan lebih. Alhamdulillah, gendut ini membawa berkah. 

Untuk kamu-kamu semua yang merasa tidak Pe-De dengan postur gendutnya, mulai sekarang jangan minder, masih ada potensi yang  bisa kau kembangkan untuk menjadi prestasi dan mungkin juga inspirasi.


berikut metamorfosa saya, yang tidak banyak berubah, dari  waktu ke waktu.
saat perpisahan kelas 3 sma 




ini ketika di hkg (tak pya arsip di saingapore)
 dan ini sekarang


No comments:

Post a Comment