Sunday, May 10, 2015

Rinai

Aku dan hujan adalah kecipak tawa
Rinai beraroma doa yang mengangkasa
Berderai pada gumam gemuruh
Seperti blitz papparazi yang mengabadikan gelakku
Pada basah dan dingin yang memelukku
Kutemukan seraut wajah kecil berhias drama
Tawa itu semakin absurd,
Mungkin pada lelehan hujan di senyum sinisnya itu
Ada sejenis asin yang bernama tangis
Ah hujan
Masih saja menyimpan airmata yang disembunyikan
Ah hujan
Aku menikmati setiap rintikmu
Sampai habis, dan meninggalkan genangan
Hujan masih sama
Basah...

Arie Andarie
North Point, 10 Mei 2015

Saturday, May 9, 2015

Sekedar Rindu

Bisikmu itu semacam candu, menjelaga di relung rindu
Getar suaramu seperti sentuhan lembut yang membangunkan birahiku
Dan seperti rindu yang kemarin, semua rasaku terlucuti oleh sendu tatapmu
Ah,
Aku berlebihan mengumpamakan rindu kita
Bukankah masih tampak wajar dan.biasa saja
Belum sampai rindu yang membawaku pada sedu sedan
Masih wajar
Masih biasa saja
Sebagaimana biasa rindu yang juga kau rasakan
Sekedar rindu
Namun,
Hasrat kita membumbung melampaui cinta yang kita semai sayang
Bahkan genggaman yang kita menciptakan ikatan tak kasat mata
Seperti borgol atau pasang dan sejenisnya mungkin
Bolehkah aku tetap seperti ini sayangku?
Menikmati setiap lekuk kemarahanmu
Menikamati setiap sudut malumu
Dan cumbuan kita
Harus beradu dengan rindu yang masih sewajarnya ini

Arie Andarie
North Point, 09 May 2015