Sunday, May 10, 2015

Rinai

Aku dan hujan adalah kecipak tawa
Rinai beraroma doa yang mengangkasa
Berderai pada gumam gemuruh
Seperti blitz papparazi yang mengabadikan gelakku
Pada basah dan dingin yang memelukku
Kutemukan seraut wajah kecil berhias drama
Tawa itu semakin absurd,
Mungkin pada lelehan hujan di senyum sinisnya itu
Ada sejenis asin yang bernama tangis
Ah hujan
Masih saja menyimpan airmata yang disembunyikan
Ah hujan
Aku menikmati setiap rintikmu
Sampai habis, dan meninggalkan genangan
Hujan masih sama
Basah...

Arie Andarie
North Point, 10 Mei 2015

No comments:

Post a Comment