Thursday, March 24, 2016

Diam

Suatu ketika saya pernah berseteru dengan seorang sahabat, mungkin baginya perhatian yang saya berikan terlalu berlebihan menurutnya. Ketika itu aku melihat gelagat kesedihan pada raut wajahnya, sebisaku aku mencoba bertanya apakah aku bisa membantumu? Apakah aku bisa menghiburmu? Melepaskan sedikit sedihmu. Ceritakan masalahmu, sampaikan sedihmu. Tapi dia tetap diam, sampai berkata, aku pengen sendirian dulu, beri aku ketenangan.
Jlebh, seperti ada palu godam besar yg menghantamku, aku menangis sejadi-jadi-nya. Tanpa kusadari niat baikku malah menjadi suatu kejahatan, membuat sahabat ku sendiri merasa tak nyaman.lalu pantaskah aku menyebut diriku sebagai sahabat bila tak memberikan rasa nyaman pada sahabat ku sendiri.

No comments:

Post a Comment