Saturday, March 2, 2013

SENANDUNG MUSIM DINGIN



SENANDUNG MUSIM DINGIN


bantal lusuh terkapar di pembaringan
selimut kapas teronggok pasrah di lantai
penghuninya duduk sila di atas kasur tipis
enggan bangkit merapikan diri
padahal rambutnya kusut masai
bekas air liurpun tampak melintang di pipi
pelan di raihnya jaket tebal buatan cina
untuk menutupi tubuh ringkihnya
jalannya pelan menuju jendela
menikmati kabut yang menyelimuti kota
katanya "kabut inilah yang membekukan hatiku"
dan dia menangis
lagi

Hongkong, 10 jan 2010

No comments:

Post a Comment